About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Minggu, 25 Mei 2014

photoshop

Kopi Tubruk, Tradisi Khas Indonesia

Kopi Tubruk, Tradisi Khas Indonesia

Kopi Tubruk, Tradisi Khas Indonesia

Kopi tubruk cukup identik dengan Indonesia. Dengan cara penyajian kopi yang cukup sederhana, Kopi Tubruk disukai oleh sebagaian masyarakatnya. Termasuk Anda mungkin? Lalu kenapa dinamakan tubruk ya?
 
Istilah kata tubruk ini berasal dari Bahasa Jawa yang berarti hantam atau ditumbuk. Jadi biji kopi yang sudah dikeringkan, kemudian dihantam atau ditumbuk dengan menggunakan alat tradisional alu dan lesung sehingga menghasilkan bubuk kopi.
Seiring dengan perkembangan jaman, biji kopi digiling dengan menggunakan mesin khusus. Nah, dalam istilah dunia kopi sendiri biasa disebut dengan “Turkish”. Dari proses ini, bubuk kopi yang dihasilkan masih banyak menyisakan bubuk kopi yang kasar dan tidak benar-benar halus. Nah, ketika Anda menjerang kopi jenis ini, maka butiran kopi kasar atau ampasnya akan mengambang di atas permukaan gelas.
Cara penyajian Kopi Tubruk memang dibilang sangat lah sederhana dan tidak memakan waktu lama. Hanya cukup diseduh dengan air mendidih. Ingin kopi yang pahit? Tinggal menyesuaikan jumlah perbandingan antara bubuk kopi dan gula. Atau, Anda juga bisa menambahkannya dengan susu. Anda pun tinggal menunggu beberapa menit, dan kemudian mengaduknya sampai semua tercampur. Dan, Kopi Tubruk pun siap Anda nikmati.
Nah, dalam hal kepekatannya, Kopi Tubruk ternyata memiliki kesamaan dengan kopi asal Turki dan Yunani. Kalau bicara tentang asal usulnya, Kopi Tubruk ini ditengarai berasal dari daerah Timur Tengah. Di sana, kopi jenis ini dinamakan “kopi lumpur”. Wah, cukup menarik ya.
Di warung-warung Indonesia, cukup mudah menemukan minuman kopi jenis ini. Biasanya para penggemar kopi menghabiskan waktunya untuk santai dan mengobrol bersama sambil menikmati secangkir Kopi Tubruk. Ditemani dengan singkong goreng atau pisang goreng, Kopi Tubruk cukup pas dinikmati.
Selain cara penyajian kopi yang cukup sederhana, Kopi Tubruk juga biasa divariasikan dengan susu. Ada pula variasi jenis Kopi Tubruk ini dengan jus alpukat. Hmm, apakah Anda sudah pernah mencobanya? Ya, budaya ngopi itu sendiri memang sudah menjadi budaya di Indonesia. Baik pagi, sore atau malam hari, menikmati kopi memang tidak mengenal waktu.

Penyakit Meningitis dan Solusinya

MININGITIS



Meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain, dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu. Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang; sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis.
Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia). Anak-anak biasanya hanya menunjukkan gejala nonspesifik, seperti lekas marah dan mengantuk. Adanya ruam merah dapat memberikan petunjuk penyebab dari meningitis; contohnya, meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus dapat ditunjukkan oleh adanya ruam merah.
Tindakan punksi lumbal dilakukan untuk mendiagnosa ada tidaknya meningitis. Jarum dimasukkan ke dalam kanalis spinalis untuk mengambil sampel likuor serebrospinalis (LCS), yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang. LCS diperiksa di laboratorium medis. Penanganan pertama pada meningitis akut terdiri dari pemberian secara tepat berbagai antibiotik dan kadang-kadang obat antivirus. Kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya komplikasi karena radang yang berlebihan. Meningitis dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang seperti ketulian, epilepsi, hidrosefalus dan defisit kognitif, terutama bila tidak dirawat dengan cepat. Beberapa jenis meningitis (misalnya yang berhubungan dengan meningokokus, Haemophilus influenzae type B,pneumokokus atau infeksi virus mumps) dapat dicegah oleh imunisasi.
Gejala klinis

Pada orang dewasa, gejala meningitis yang paling sering adalah sakit kepala hebat, yang terjadi pada hampir 90% kasus meningitis bakterial, diikuti oleh kaku kuduk (ketidakmampuan untuk menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tonus otot leher dan kekakuan). Triad klasik dari tanda-tanda meningitis adalah kaku kuduk, demam tinggi tiba-tiba, dan perubahan status mental; namun, ketiga ciri-ciri ini hanya muncul pada 44–46% kasus meningitis bakteri. Jika tidak terdapat satu pun dari ketiga gejala tersebut, dapat dikatakan bukan meningitis. Ciri lain yang dihubungkan dengan meningitis termasuk fotofobia (intoleransi terhadap cahaya terang) dan fonofobia(intoleransi terhadap suara keras). Pada anak kecil, gejala yang telah disebutkan di atas seringkali tidak tampak, dan dapat hanya berupa rewel dan kelihatan tidak sehat. Ubun-ubun (bagian lembut di bagian atas kepala bayi) dapat menonjol pada bayi berusia hingga 6 bulan. Ciri lain yang membedakan meningitis dari penyakit lain yang tidak berbahaya pada anak adalah nyeri kaki, kaki-tangan yang dingin, dan warna kulit abnormal.
Kaku kuduk terjadi pada 70% pasien meningitis bakteri pada dewasa.Tanda lain dari meningismus adalah "Kernig's sign" atau "Brudziński sign" yang positif. Untuk pemeriksaan "Kernig's sign" pasien dibaringkan telentang, dengan panggul dan lutut difleksikan membuat sudut 90 derajat. Pada pasien dengan "Kernig’s sign” yang positif, rasa nyeri akan membatasi ekstensi lutut secara pasif. Tanda "Brudzinski" positif apabila fleksi pada leher menyebabkan fleksi pada lutut dan panggul secara involunter. Meskipun "Kernig's sign" dan "Brudzinski’s sign" sering digunakan untuk menegakkan diagnosis meningitis, sensitivitas kedua pemeriksaan ini terbatas. Walaupun demikian, kedua pemeriksaan ini mempunyai spesifisitas yang baik untuk meningitis: tanda ini jarang ada pada penyakit lain. Pemeriksaan lain, yang dikenal sebagai "jolt accentuation maneuver" membantu menentukan apakah terdapat meningitis pada pasien yang mengeluh demam dan sakit kepala. Orang tersebut diminta untuk memutar kepalanya ke arah horizontal dengan cepat; jika sakit kepala tidak bertambah buruk, artinya bukan meningitis.
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis (dikenal sebagai "meningitis meningokokus") dapat dibedakan dengan jenis meningitis lain apabila ruam ruam petechial menyebar dengan cepat, yang dapat timbul sebelum timbul gejala lain. Ruam ini berupa bintik kecil dan banyak, tidak beraturan berwarna merah atau ungu ("petechiae") di badan , anggota badan bagian bawah, membran mukosa, konjungtiva, dan (kadang-kadang) telapak tangan dan telapak kaki. Ruam biasanya tidak memucat; warna merahnya tidak memudar saat ditekan dengan jari atau batang gelas. Walaupun ruam tidak selalu timbul pada meningitis meningokokus, ruam ini cukup spesifik untuk meningitis meningokokus; namun ruam kadang-kadang juga dapat timbul pada meningitis yang disebabkan oleh bakteri lain. Ciri lain yang dapat membantu menentukan penyebab meningitis adalah tanda pada kulit yang disebabkan oleh penyakit tangan, kaki dan mulut dan herpes genitalis, yang keduanya berhubungan dengan beberapa bentuk meningitis virus.
Komplikasi dini
Charlotte Cleverley-Bisman menderita meningitis meningokokus yang parah ketika masih anak-anak, pada kasusnya, ruam petechial memburuk menjadi gangren sehingga semua anggota badannya harus diamputasi. Dia berhasil sembuh dan gambarnya dipasang pada kampanye vaksinasi meningitis di Selandia Baru.
Masalah lain dapat muncul pada tahap awal perjalanan penyakit. Hal ini memerlukan tata laksana khusus, dan kadang-kadang merupakan petunjuk penyakit yang berat atau prognosis yang lebih jelek. Infeksi dapat memicu sepsis, suatu sindrom respons radang sistemik dimana terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung cepat, suhu tubuh abnormal yang tinggi atau rendah, dan peningkatan laju napas. Tekanan darah yang sangat rendah dapat muncul pada tahap awal, khususnya namun tidak eksklusif pada meningitis meningokokus; yang akan mengakibatkan kurangnya suplai darah bagi organ lain. Koagulasi intravaskular diseminata, yang merupakan aktivasi berlebihan dari pembekuan darah, dapat mengobstruksi aliran darah ke organ dan secara paradoks meningkatkan risiko pendarahan. Gangren pada anggota badan terjadi pada pasien penyakit meningokokus.:Infeksi meningokokus dan pneumokokus dapat menyebabkan perdarahan kelenjar adrenal, sehingga menyebabkan sindrom Waterhouse-Friderichsen, yang seringkali mematikan.
Dengan jaringan otak membengkak, tekanan di dalam tengkorak akan meningkat dan otak yang membengkak dapat mengalami herniasi melalui dasar tengkorak. Hal ini terlihat dari menurunnya kesadaran, hilangnya refleks pupil terhadap cahaya, dan postur tubuh abnormal. Terjadinya ini pada jaringan otak juga dapat menyumbat aliran normal LCS di otak (hidrosefalus). Kejang dapat terjadi karena berbagai penyebab; pada anak, kejang biasanya terjadi pada tahap awal meningitis (30% kasus) dan tidak selalu menunjukkan adanya penyakit yang mendasari. Kejang disebabkan oleh peningkatan tekanan dan luasan daerah radang di otak. Kejang parsial (kejang yang melibatkan salah satu anggota badan atau sebagian tubuh), kejang terus menerus, kejang pada orang dewasa dan yang sulit terkontrol dengan pemberian obat menunjukkan luaran jangka panjang yang lebih buruk.
Radang meningen dapat menyebabkan abnormallitas pada saraf kranial, kelompok saraf yang berasal dari batang otak yang mensuplai kepala dan leher dan mengontrol, dari berbagai fungsi diantaranya, gerakan mata, otot wajah, dan fungsi pendengaran. Gangguan penglihatan dan tuli dapat menetap setelah episode meningitis. Radang pada otak (ensefalitis) atau pembuluh darahnya (vaskulitis serebral), dan juga pembentukan bekuan darah pada vena (penyumbatan vena serebral), dapat menyebabkan kelemahan, hilangnya sensasi, atau gerakan dan fungsi berbagai bagian tubuh yang abnormal, yang disuplai oleh bagian otak yang terkena.
Penyebab

Meningitis seringkali disebabkan oleh infeksi oleh mikroorganisme. Sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus, dengan bakteri, fungi, dan protozoa sebagai penyebab paling sering berikutnya. Penyakit ini bisa juga disebabkan oleh berbagai penyebab non-infeksiIstilah meningitis aseptik merujuk pada kasus meningitis yang tidak dapat dibuktikan adanya keterlibatan infeksi bakteri. Jenis meningitis ini biasanya disebabkan oleh virus, tetapi keadaan ini dapat juga terjadi apabila infeksi bakteri telah diobati secara parsial sebelumnya, ketika bakteri lenyap dari meninges, atau patogen menginfeksi daerah yang dekat dengan meningen (misalnya sinusitis). Endokarditis (infeksi katup jantung yang menyebarkan gugus-gugus kecil bakteri melalui aliran darah) dapat menyebabkan meningitis aseptik. Meningitis aseptik juga dapat timbul dari infeksi spirochete, jenis bakteri yang yang diantaranya Treponema pallidum (penyebab sifilis) dan Borrelia burgdorferi (dikenal sebagai penyebab penyakit Lyme). Meningitis dapat dijumpai pada malaria serebral (malaria yang menginfeksi otak) atau meningitis amubik, meningitis yang disebabkan oleh infeksi amuba sepertiNaegleria fowleri, yang didapatkan dari sumber air tawar.
Bakterial
Jenis bakteri penyebab meningitis bakterial bervariasi sesuai kelompok usia individu yang terinfeksi.
  • Pada bayi prematur dan anak baru lahir berusia hingga tiga bulan, penyebab yang sering adalah streptokokus grup B (subtipe III yang biasanya hidup di vagina dan terutama merupakan penyebab pada minggu pertama kehidupan) dan bakteri yang biasanya hidup dalam saluran pencernaan seperti Escherichia coli (membawa antigen K1). Listeria monocytogenes (serotipe IVb) dapat mengenai bayi baru lahir dan menimbulkan epidemi.
  • Pada anak yang lebih besar seringkali disebabkan oleh Neisseria meningitidis (meningokokus) dan Streptococcus pneumoniae (serotipe 6, 9, 14, 18, dan 23) dan untuk balita oleh Haemophilus influenzae type B (di negara-negara yang tidak memberikan vaksinasi).
  • Pada orang dewasa, Neisseria meningitidis dan Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab 80% kasus meningitis bakterial. Risiko terinfeksi oleh Listeria monocytogenes meningkat pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Pemberian vaksin pneumokokus telah menurunkan angka meningitis pneumokokus pada anak dan dewasa.
Trauma pada tengkorak yang belum lama terjadi dapat menyebabkan masuknya bakteri dari rongga hidung ke meningen. Demikian pula halnya dengan alat yang dipasang di dalam otak dan meningen, seperti shunt serebral, drain ekstraventrikular atau reservoir Ommaya, dapat meningkatkan risiko meningitis. Pada kasus ini, pasien lebih cenderung terinfeksi oleh Stafilokokus, Pseudomonas, dan bakteri Gram negatif lainnya. Patogen-patogen ini juga dikaitkan dengan meningitis pada pasien dengan gangguan pada sistem kekebalan. Infeksi pada daerah kepala dan leher, seperti otitis media atau mastoiditis, dapat menyebabkan meningitis pada sebagian kecil orang. Penerima implan koklea untuk kehilangan pendengaran berisiko lebih tinggi untuk menderita meningitis pneumokokus.
Meningitis tuberkulosis, yaitu meningitis yang disebabkan oleh Mikobakterium tuberkulosis, lebih sering dijumpai pada orang yang berasal dari negara dengan tuberkulosis yang masih endemik, tetapi juga dijumpai pada orang yang mempunyai gangguan kekebalan tubuh, seperti AIDS.
Meningitis bakterial rekuren dapat disebabkan oleh defek anatomi yang menetap, baik bersifat kongenital atau didapat, atau akibat kelainan sistem kekebalan. Defek anatomi memungkinkan adanya hubungan antara lingkungan eksternal dengan sistem saraf. Penyebab meningitis rekuren yang paling sering adalah fraktur tengkorak, khususnya fraktur yang mengenai dasar tengkorak atau meluas ke arah sinus dan piramida petrosa. Sekitar 59% kasus meningitis rekuren disebabkan abnormalitas anatomi yang demikian, 36% akibat defisiensi kekebalan (seperti defisiensi komplemen, yang secara khusus cenderung menyebabkan berulangnya meningitis meningokokus), dan 5% disebabkan oleh infeksi berkelanjutan di daerah yang berdekatan dengan meningen.
Virus
Berbagai virus penyebab meningitis mencakup enterovirus, virus Herpes simpleks tipe 2 (dan yang lebih jarang tipe 1), virus Varicella zoster (dikenal sebagai penyebab cacar air dan cacar ular), paromiksovirus, HIV, dan LCMV.
Jamur
Beberapa faktor risiko untuk meningitis jamur, antara lain penggunaan obat imunosupresan (misalnya setelah transplantasi organ), HIV/AIDS, dan hilangnya kekebalan yang berhubungan dengan penuaan. Hal ini jarang dijumpai pada orang dengan sistem kekebalan tubuh normal tetapi telah muncul karena kontaminasi obat. Gejala awal biasanya lebih gradual, dengan adanya sakit kepala dan demam selama setidaknya dua minggu sebelum diagnosis ditegakkan. Meningitis jamur yang paling sering adalah meningitis cryptococcal akibat Cryptococcus neoformans. Di Afrika, meningitis cryptococcal diperkirakan merupakan penyebab meningitis yang paling sering dijumpai dan ini mencakup 20–25% kematian yang berhubungan dengan AIDS di Afrika. Jenis jamur lain yang sering dijumpai adalah spesies Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatitidis, dan Candida.
Parasit
Parasit sebagai penyebab akan dipikirkan apabila terdapat dominasi eosinofil (suatu jenis sel darah putih) dalam likuor serebrospinalis (LCS). Parasit yang paling sering dijumpai adalah Angiostrongylus cantonensis, Gnathostoma spinigerum, Schistosoma, demikian pula kondisi cysticercosis, toxocariasis, baylisascariasis, paragonimiasis, dan sejumlah kondisi infeksi dan kondisi tanpa infeksi yang lebih jarang.
Non-Infeksi
Meningitis dapat timbul akibat beberapa penyebab non-infeksi: penyebaran kanker pada meningen (meningitis neoplastik atau ganas), dan obat-obatan tertentu (utamanya obat antiradang non-steroid, antibiotik dan imunoglobulin intravena). Meningitis juga dapat disebabkan oleh beberapa radang, seperti sarkoidosis (yang kemudian disebut neurosarkoidosis), kelainan jaringan ikat seperti lupus eritematosus sistemik, dan bentuk tertentu seperti vaskulitis (kondisi radang pada dinding pembuluh darah), seperti penyakit Behçet. Kista epidermoid dan kista dermoid dapat menyebabkan meningitis dengan melepaskan iritan ke dalam daerah subarachnoid. Meningitis Mollaret merupakan sindrom episode berulangnya meningitis aseptik; yang diduga disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2. Walaupun jarang terjadi, migrain dapat menyebabkan meningitis, tetapi diagnosis ini biasanya hanya ditegakkan apabila penyebab lainnya telah disingkirkan.
Mekanisme
Meningen terdiri atas tiga membran yang bersama-sama dengan likuor serebrospinalis, membungkus dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat). Pia mater merupakan membran kedap air yang sangat halus yang melekat kuat dengan permukaan otak, mengikuti seluruh lika-liku kecilnya. Arachnoid mater (disebut demikian karena bentuknya yang menyerupai sarang laba-laba) merupakan suatu kantong longgar di atas pia mater. Ruang subarachnoid memisahkan membran pia mater dan arachnoid dan terisi dengan cairan likuor serebrospinalis. Membran terluar, dura mater, merupakan membran tebal yang kuat, yang melekat ke membran arachnoid dan ke tengkorak.
Pada meningitis bakterial, bakteri mencapai meningen melalui satu dari dua cara utama: melalui aliran darah atau melalui kontak langsung antara meningen dengan rongga hidung atau kulit. Pada sebagian besar kasus, meningitis terjadi setelah invasi aliran darah oleh organisme yang tinggal pada permukaan mukosa seperti rongga hidung. Hal ini biasanya didahului oleh infeksi virus, yang merusak barier normal dari permukaan mukosa. Sekali bakteri telah memasuki aliran darah, mereka akan masuk ke ruang subarachnoid dimana barier darah–otak bersifat paling rentan—seperti pada pleksus koroidalis. Meningitis muncul pada 25% bayi baru lahir dengan infeksi aliran darah akibat streptokokus grup B; fenomena ini lebih jarang dijumpai pada orang dewasa. Kontaminasi langsung cairan likuor serebrospinalis dapat timbul dari peralatan yang ditanam, fraktur tengkorak, atau infeksi nasofaring atau sinus nasal yang telah membentuk saluran dengan ruang subarachnoid (lihat di atas); adakalanya, cacat kongenital dura mater dapat terindentifikasi.
Peradangan skala besar yang terjadi pada ruang subarachnoid pada saat terjadinya meningitis seringkali tidak secara langsung disebabkan oleh infeksi bakteri tetapi lebih terutama disebabkan oleh respon sistem kekebalan terhadap masuknya bakteri ke dalam sistem saraf pusat. Jika komponen membran sel dari bakteri dikenali oleh sel kekebalan otak (astrosit dan mikroglia), mereka akan berespon dengan melepaskan sejumlah besar sitokin, mediator serupa hormon yang merekrut sel kekebalan lain dan merangsang jaringan lain untuk berpartisipasi dalam respon kekebalan. Barier darah–otak menjadi lebih permeabel, sehingga terjadi edema serebri "vasogenik" (pembengkakan otak akibat kebocoran cairan dari pembuluh darah). Sejumlah besar sel darah putih memasuki likuor serebrospinalis (LCS), menyebabkan radang pada meningen sehingga timbul edema "interstisial" (pembengkakan akibat cairan antarsel). Selain itu, dinding pembuluh darah sendiri mengalami peradangan (vaskulitis serebral), yang menyebabkan menurunnya aliran darah dan jenis edema yang ketiga, edema "sitotoksik". Ketiga bentuk edema serebral ini menyebabkan meningkatnya tekanan intrakranial; bersama tekanan darah yang menjadi lebih rendah yang biasa dijumpai pada infeksi akut, ini berarti bahwa darah akan semakin sulit untuk memasuki otak, sebagai konsekuensinya sel-sel otak akan kekurangan oksigen dan mengalami apoptosis (kematian sel otomatis). Telah diketahui bahwa pemberian antibiotik pada awalnya bisa memperburuk proses yang sudah diuraikan di atas, dengan meningkatkan jumlah produk membran sel bakteri yang disebabkan oleh proses penghancuran bakteri. Tata laksana khusus, seperti penggunaan kortikosteroid, ditujukan untuk mengurangi respon sistem kekebalan tubuh terhadap fenomena ini.
Pencegahan
Untuk beberapa kasus meningitis, perlindungan jangka panjang dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi, atau jangka pendek dengan penggunaan antibiotik. Beberapa perubahan perilaku dapat juga efektif.
Perilaku
Meningitis bakteri dan virus bersifat menular; namun, keduanya tidak semenular selesma atau flu. Keduanya bisa ditularkan melalui droplet dari sekret pernapasan selama kontak dekat seperti ciuman, bersin atau batuk, tapi tidak bisa disebarkan hanya dengan menghirup udara di mana seorang penderita meningitis berada. Meningitis virus biasanya disebabkan oleh enterovirus, dan paling sering disebarkan melalui kontaminasi tinja. Risiko infeksi bisa diturunkan dengan mengubah perilaku yang menyebabkan penularan.
Vaksinasi
Sejak tahun 1980an, banyak negara sudah memasukkan imunisasi terhadap Haemophilus influenzae B dalam program vaksinasi rutin anak. Hal ini secara praktis telah menghilangkan patogen jenis ini sebagai penyebab meningitis pada anak di negara-negara tersebut. Di negara dengan angka penyakit yang tertinggi, harga vaksin tersebut masih terlalu mahal. Demikian juga, imunisasi terhadap penyakit mumps telah menyebabkan penurunan bermakna jumlah kasus meningitis mumps, yang sebelum vaksinasi terjadi pada 15% dari semua kasus mumps.
Vaksin meningokokus tersedia untuk grup A, C, W135 dan Y. Di negara-negara di mana vaksin untuk meningitis C diperkenalkan, kasus-kasus yang disebabkan oleh patogen ini sudah jauh menurun. Saat ini tersedia vaksin kuadrivalen, yang menggabungkan keempat jenis vaksin itu. Imunisasi dengan vaksin ACW135Y terhadap keempat jenis meningitis sekarang dijadikan persyaratan visa agar bisa ikut serta menunaikan ibadah haji. Pengembangan vaksin untuk meningitis grup B terbukti jauh lebih sulit, karena protein permukaannya (yang biasanya digunakan untuk membuat vaksin) hanya menimbulkan respon dari sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau bereaksi silang dengan protein manusia normal. Namun, beberapa negara yaitu (Selandia Baru, Kuba, Norwegia dan Chili) telah mengembangkan vaksin untuk meningitis grup B jenis lokal; beberapa sudah memberikan hasil yang bagus dan digunakan dalam program imunisasi lokal. Baru-baru ini di Afrika, pencegahan dan pengontrolan epidemik dari meningitis dilakukan dengan deteksi awal penyakit dan vaksinasi masal reaktif darurat pada penduduk yang berisiko dengan vaksin polisakarida bivalen A/C atau trivalent A/C/W135, meskipun vaksin MenAfriVac (vaksin meningitis grup A) telah menunjukkan efektivitas pada orang muda dan sudah dideskripsikan sebagai model untuk kemitraan pengembangan produk pada keadaan sumber daya yang terbatas.
Vaksinasi rutin terhadap Streptococcus pneumoniae dengan vaksin pneumokokus konjugat (PCV), yang aktif melawan tujuh serotipe umum dari patogen ini, telah jauh menurunkan kejadian meningitis pneumokokus. Vaksin pneumokokus polisakarida, yang mencakup 23 jenis, hanya diberikan pada kelompok tertentu (misalnya: mereka yang mengalami splenektomi, pengangkatan limpa lewat operasi); vaksin ini tidak memberikan respon kekebalan tubuh yang berarti pada semua penerima, misalnya anak kecil. Vaksinasi anak-anak dengan Bacillus Calmette-Guérin sudah dilaporkan jauh menurunkan angka meningitis tuberkulosis, tapi efektivitasnya yang menurun pada orang dewasa telah mendorong pencarian vaksin yang lebih baik.
Antibiotik
Profilaksis antibiotik jangka pendek adalah sebuah metode pencegahan lain, terutama untuk meningitis meningokokus. Pada kasus meningitis meningokokus, pengobatan profilaksis pada orang yang berkontak erat dengan antibiotik (misalnya rifampisin, siprofloksasin atau seftriakson) bisa menurunkan risiko mereka untuk menderita penyakit tersebut, tapi tidak melindungi terhadap infeksi di kemudian hari. Resistensi terhadap rifampisin mulai meningkat sejak digunakan, sehingga dianjurkan untuk mempertimbangkan penggunaan antibiotik lain. Walaupun antibiotik sering digunakan dalam upaya untuk mecegah meningitis pada mereka yang mengalami fraktur tulang tengkorak basilar tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah hal ini bermanfaat atau membahayakan. Hal ini berlaku baik bagi mereka yang mengalami kebocoran LCS maupun yang tidak. 
sumber wikipedia

Mudah Olah Kulit Manggis

Kulit buah manggis ternyata sangat berguna untuk menghambat proses penuaan, mencegah penyakit pembuluh darah, dan menjadi antikanker. Nah, Dr Indah Yuliasih, peneliti manggis dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), memberikan cara mengolah kulit buah ini menjadi minuman menyegarkan dan nikmat.
Dalam diskusi pagi bersama wartawan di IPB, Kamis (2/2/2012), Indah menuturkan proses pembuatan minuman berkhasiat ini. Pertama, pisahkan kulit manggis dengan buahnya. Pengolahan bisa dengan mengikutsertakan biji manggis (kaya lemak) atau hanya sekadar kulit manggis yang mengandung Xanthone. Gunakan sendok untuk mengeruk bagian dalam kulit yang sudah dibersihkan, dan pisahkan dari kulit keras di bagian luarnya.
Setelah itu, dinginkan di dalam lemari pendingin jika hendak disimpan hingga jumlahnya mencukupi. Lalu, campur dengan ethanol dan air dengan perbandingan 1:2 dan hancurkan dengan blender. Endapkan selama 24 jam, setelah itu saring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak Xanthone kulit manggis.
"Untuk membuat rasa yang enak, bisa dicampur dengan madu dan beri pewarna alami ekstrak bunga rosela, dan anggur atau apel sebagai penambah flavor," tutur Indah.
Menurut Indah, hasil pencampuran Xanthone dengan rosela dan madu dipanaskan dengan suhu 90-95 derajat celsius selama 10 menit untuk menguapkan ethanol. Setelah itu, dinginkan dengan suhu kamar lalu campurkan dengan flavor anggur atau apel. Nah, sirup Xanthone siap untuk dinikmati dengan dicampur air. Silakan mencoba.

Soal KKPI

Kamis, 22 Mei 2014

40 Resep Obat Batuk

OBAT BATUK TRADISIONAL DALAM 40 RAMUAN

Obat Batuk Tradisional dalam 40 Ramuan - Beberapa ramuan untuk berbagai jenis batuk, seperti batuk kering, batuk untuk anak-anak, batuk 100 hari, batuk berdahak, maupun batuk darah secara tradisional akan kami uraikan pada kesempatan kali ini. Saat kita terserang batuk, rasa gatal selalu menggelitik di tenggorokan. Tentu saja hal ini sangat mengganggu aktivitas . Pengobatan tradisional untuk mengatasi batuk sebenarnya cukup mudah yaitu dengan memanfaatkan berbagai tanaman herbal yang mudah didapat.

Obat Batuk Tradisional dalam 40 Ramuan
Pegagan
Tanaman obat yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit batuk ada beberapa macam, diantaranya daun pegagan, kapulaga, kencur, daun jinten, bunga belimbing, daun inggu, jeruk nipis, temu giring, buah apel, daun sirih, daun saga, daun pare, umbi garut, daun sembung, kantung semar, jeruk purut, daun kajar, jeruk sitrun, jahe, biji tepusala, tapak dara, kulit kayu ketapang, kulit batang popohan, kulit batang sampang, akar kalak kambing, bawang merah, kelapa, daun perepat, kumis kucing, daun sembung, buah kedungkel, pucuk daun empritan, daun kibaseta, pn kowang, bambu kuning, daun sambang, rosella, mengkudu, kenikir, cabe, daun po'o, daun sagamanis, serta tali putri.

Cara Membuat Ramuan Obat batuk Tradisional

Berikut ini kami sajikan sekitar 40 ramuan tradisional untuk mengobati batuk :
Resep 1
Bahan
Daun pegagan 50 gram
Kapulaga ditumbuk 50 gram
Kencur diparut 50 gram
Daun jinten dipipis 50 gram
Cara Pengobatan
Semua bahan direbus hingga mendidih, lalu disaring. Bisa ditambahkan madu.
Minum ramuan sampai batuk sembuh.
Resep 2
Bahan
Kencur diparut 10 gram
Bunga blimbing 10 gram
Daun inggu 5 gram
Jeruk nipis 1 butir
Temugiring diparut 5 gram
Cara Pengobatan
Semua bahan direbus hingga mendidih, lalu disaring. Bisa ditambahkan gula batu atau madu.
Minum ramuan sehari 3 kali sampai batuk sembuh.
Resep 3
Bahan
Apel 1 buah
Cara Pengobatan
Potong apel menjadi 4 bagian, kukus dengan api sedang selama 10–20 menit (tunggu hingga hangat). Angkat.
Makan apel bersama kuahnya, minum airnya jika ada.
Lakukan 1 hari 1 kali. Ulangi 2 sampai 3 kali hingga sakit batuk mereda.
Resep 4
Bahan
Daun saga 1 genggam
Daun sirih 8 lembar
Gula merah 1 induk jari orang dewasa
Air bersih 2 gelas
Cara Pengobatan
Daun sirih dan daun saga dicuci bersih, lalu campur. Rebus dengan dua gelas air bersih sampai mendidih. Masukkan gula merah, biarkan hingga airnya tinggal satu gelas gelas. Setelah itu didinginkan lalu disaring.
Minum ramuan obat batuk ini sehari dua kali. Lakukan hingga batuk sembuh.
Resep 5
Bahan
7 lembar daun pare segar
2 sendok makan air matang
Cara Pengobatan
Ambil daun pare segar sebanyak tujuh lembar, lalu cucilah biar bersih, tumbuk sampai halus. Tambahkan dua sendok air matang, peras, saring.
Minum ramuan sehari dua kali. Lakukan hingga batuk sembuh.
Resep 6
Bahan
Umbi garut (Marantha arundinacea) 15 gr
Air beras 1 gelas
Cara Pengobatan
Cuci bersih umbi garut, lalu parut. Aduk bersama dengan air beras.
Minum ramuan 3 x 1 hari agar batuk cepat mereda.
Resep 7
Bahan
Daun sembung (Blumea balsamifera) 8 lbr
Air bersih 2 gls
Cara Pengobatan
Daun balambangan dicuci bersih, lalu rebus sampai mendidih.
Minum herbal daun sembung 2-3 x 1 hari, masing-masing sebanyak 1 gelas. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 8
Bahan
Kantung semar (Nepenthes maxima) 1 kantong
Cara
Minum air yang ada dalam kantung semar yang masih tertutup rapat. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 9
Bahan
Jeruk purut (Citrus hystrix) 1 buah
Kuning telur 1 btr
Madu murni 1 sdm
Cara Pengobatan
Peras jeruk purut, lalu airnya dikocok bersama kuning telur dan madu.
Minum ramuan obat batuk ini sehari satu sampai dua kali. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 10
Bahan
Tangkai daun bira/kajar (Alocasia indica) 1 batang
Cara Pengobatan
Potong tangkai daun bira/kajar pada pagi hari, tampung airnya dengan plastik untuk diambil sore hari.
Minum airnya 1 x 1 hari sebanyak ¼-½ gelas hingga batuk mereda.
Resep 11
Bahan
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ½ buah
Kecap manis secukupnya
Cara Pengobatan
Tusuk jeruk nipis menggunakan garpu, panaskan. Peras dan ambil airnya. Ambil 1 sendok makan air perasan jeruk nipis, tambahkan kecap manis lalu langsung diminum.
Lakukan sehari sebanyak tiga kali sampai sakit batuk sembuh.
Resep 12
Bahan
Buah jeruk sitrun (Citrus medica) 1 buah
Kapur sirih 1 gr
Cara Pengobatan
Bakar jeruk sitrun, kemudian peras dan ambil airnya. Ambil 1 sendok makan air perasan jeruk sitrun, tambahkan kapur sirih.
Minum 1 x 1 hari. Lakukan sampai sakit batuk reda.
Resep 13
Bahan
Rimpang jahe (Zingiber officinale) 1 ruas
Air bersih 1-2 gelas
Gula jawa 4-5 gr
Cara Pengobatan
Tumbuk rimpang jahe, tambahkan air dan gula jawa, lalu rebus sampai mendidih.
Minum ramuan herbal batuk ini 2-3 x 1 hari, masing-masing sebanyak 1 gelas. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 14
Bahan
Biji kapulaga (Amomum cardamomum) 1 genggam
Air panas 2-3 gelas
Cara Pengobatan
Tumbuk biji kapulaga sampai halus hingga menjadi bubuk, seduh dengan air panas.
Minum herbal batuk 2-3 x 1 hari sampai batuk sembuh.
Resep 15
Bahan
Biji tepusala (Sterculia coccinea) 1 genggam
Air panas 1 gls
Cara Pengobatan
Tumbuk biji tepusala sampai halus hingga menjadi bubuk, lalu seduh.
Minum ramuan biji tepusala 1 x 1 hari sampai batuk sembuh.
Resep 16
Bahan
50 gram daun dan bunga tapak dara (Catharanthus roseus)
3 gelas air bersih
Cara Pengobatan
Daun dan bunga tapak dara dicuci bersih. Rebus dengan air sampai mendidih, sisakan 1 gelas, angkat.
Minum ramuan herbal batuk saat masih hangat. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 17
Bahan
Kulit kayu ketapang (Terminalia catapa) 40 gr
Air 3 gls
Cara Pengobatan
Kulit kayu ketapang disuci bersih, rebus sampai mendidih, dinginkan.
Minum ramuan ketapang 3 x 1 hari, masing-masing sebanyak ½-1 gelas hingga sakit batuk sembuh.
Resep 18
Bahan
Kulit batang popohan (Buchanania arborescens) 4-5 gr
Air bersih 1 gelas
Cara Pengobatan
Cuci sampai bersih kulit batang popohan, rebus sampai mendidih, dinginkan.
Minum ramuan popohan 1-3 x 1 hari. Agar batuk cepat reda lakukanlah rutin.
Resep 19
Bahan
Kulit batang katamba/sampang (Melicope bonwickii) 4-5 gram
Air bersih 1 gls
Cara Pengobatan
Kulit batang katamba/sampang dicuci, rebus sampai mendidih.
Gunakan obat ini untuk kumur sehari tiga kali. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 20
Bahan
1 ruas jahe (Zingiber officinale)
1 ruas akar kalak kambing (Voacanga grandifolia)
1 siung Bawang merah (Allium cepa)
2-3 gelas Air bersih
Cara Pengobatan
Rimpang jahe, akar kalak kambing, dan bawang merah dicuci bersih. Rebus dengan airn bersih sampai mendidih. Setelah mendidih dinginkan, saring ramuan.
Minum ramuan herbal batuk 1-3 x 1 hari sebanyak 1 gelas sampai batuk mereda.
Resep 21
Bahan
1 genggam daun pare (Momordica charantia)
Cara Pengobatan
Ambil daun pare sebanyak satu genggam, lalu dilumatkan. Setelah itu disaring untuk diambil cairan kentalnya.
Minum airnya sehari satu sampai dua kali sampai batuk sembuh.
Resep 22
Bahan
Batang kalak kambing (Voacanga grandifolia) 5-10 cm
Kelapa kering ¼ buah
Cara Pengobatan
Keringkan batang kalak kambing, lalu kunyahlah sedikit demi sedikit dengan kelapa kering.
Lakukan sehari satu hingga dua kali hingga batuk mereda.
Resep 23
Bahan
Daun utuh perepat (Sonneratia alba) yang menghadap sinar matahari langsung 7 lembar
Air bersih 2-3 gelas
Cara Pengobatan
Rebus sampai mendidih daun perepat.
Minum ramuan herbal batuk 2-3 x 1 hari, masing-masing sebanyak 1 gelas. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 24
Bahan
Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) 15-20 gram
Air 1 gelas
Cara Pengobatan
Limabelas sampai duapuluh gram kumis kucing dicuci sampai bersih, rebus. Setelah mendidih angkat dan dinginkan.
Minum herbal kumis kucing sehari satu sampai tiga kali, setiap kali minum sebanyak 1 gelas hingga batuk sembuh.
Resep 25
Bahan
Daun sembung (Blumea balsamifera) 3-5 gram
Air matang 2-3 gls
Cara Pengobatan
Daun sembung dicuci, lalu remas-remas dengan air matang.
Minum ramuan herbal batuk 1 x 1 hari sebanyak 1 gelas sampai batuk reda.
Resep 26
Bahan
Buah kedungkel (Achasma megalocheilos) 2-3 buah
Cara Pengobatan
Makan langsung buah kedungkel sehari dua hingga tiga kali hingga sakit batuk hilang.
Resep 27
Bahan
Pucuk daun empritan (Carex filicina) 5-10 lembar
Cara Pengobatan
Makan langsung pucuk daun empritan sebagai lalapan 1-2 x 1 hari. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 28
Bahan
Daun kibaseta (Clausena excavata) 4-5 gram
Air 2-3 gls
Cara Pengobatan
Daun kibaseta dicuci sampai, lalu rebus hingga mendidih.
Minum ramuan kibaseta 1 x 1 hari sebanyak 1 gelas. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 29
Bahan
Pn kowang (Pnus furcatus) 25 gram
Air 2-3 gelas
Cara Pengobatan
Pn kowang dicuci bersih, lalu makan sebagai lalapan.
Lakukan sehari 2-3 kali sampai batuk mereda.
Resep 30
Bahan
Air bambu kuning (Bambusa vulgaris) 4-5 tetes
Cara Pengobatan
Air bambu dituak (diambil) sehari.
Minum airnya sehari satu kali hingga batuk sembuh.
Resep 31
Bahan
Daun sambang (Lasia spinosa) 4-5 lembar
Cara Pengobatan
Pepes daun sambang.
Makan sehari satu sampai dua kali. Lakukan hingga sakit batuk sembuh.
Resep 32
Bahan
Daun sirih (Piper betle) 5-7 lembar
Air bersih 3-5 gelas
Cara Pengobatan
Ambil lima sampai tujuh lembar daun sirih, lalu cuci sampai bersih. Rebus dengan tiga sampai lima gelas air bersih, biarkn hingga mendidih.
Minum ramuan Piper betle sehari tiga kali, masing-masing sebanyak satu gelas. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 33
Bahan
Kencur 1 ruas, dimemarkan
Kelopak bunga rosella kering 3 buah
Air panas 200 ml
Madu 1 sachet
Cara Pengobatan
Ambil tiga buah rosella kering, lalu cuci kencur sampai bersih, memarkan. Campur semua bahan menjadi satu lalu seduh dengan air panas.
Minum ramuan rosella sehari satu kali selama 3 hari. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 34
Bahan
1 buah mengkudu (Morinda citrifolia)
½ genggam daun po'o (bujanggut)
2 gelas air bersih
Cara Pengobatan
Ambil buah mengkudu dan daun po'o, lalu cuci sampai bersih. Rebus mendidih, biarkan hingga tinggal 1 gelas, angkat, saring ramuan.
Minum ramuan herbal batuk sehari dua kali, tiap pagi dan sore. Lakukan sampai batuk sembuh.
Resep 35
Bahan
1 buah wortel (Daucus carota) ukuran sedang
2 sendok makan air panas
Gula aren secukupnya
Cara Pengobatan
Parut wortel berukuran sedang, tambahkan air panas, lalu peras, dan saring. Kemudian masukkan gula aren. Aduk ramuan hingga merata.
Minum herbal wortel 2 x 1 hari sampai sakit batuk sembuh.

OBAT BATUK 100 HARI

Resep 1
Bahan
17 gram bunga kering kenikir (Tagetes erecta)
2 gelas air
Cara Pengobatan
Tujuhbelas gram bunga kering kenikir direbus bersama dua gelas air, setelah mendidih biarkan tersisa satu gelas, baru angkat, dinginkan. Setelah dingin kemudian disaring.
Minum ramuan herbal batuk sehari dua kali, tiap minum masing-masing sebanyak setengah gelas. Lakukan sampai batuk reda.
Resep 2
Bahan
Tapak liman kering 25 gram
Air bersih 3 gls
Cara Pengobatan
Rebus tapak liman kering bersama tiga gelas air bersih, didihkan, angkat saat tinggal dua gelas, dingikan, saring ramuan.
Minum herbal tapak liman sehari dua kali, masing-masing sebanyak satu gelas. Lakukan sampai sakit batuk sembuh.

OBAT BATUK KERING

Bahan
Daun po,o 10 gram
Daun sagamanis 10 gram
Mengkudu matang diperas 10 gram
Cara Pengobatan
Ambil daun sagamanis, mengkudu dan daun po'o, cuci. Ambil buah mengkudu lalu diperas untuk diambil airnya. kemudian tumbuk daun sagamanis dan daun po'o. Tambahkan perasan aIr mengkudu lalu rebus dengan tigaperempat liter air bersih, biarkan hingga tinggal setengahnya lalu disaring.
Minum ramuan sampai batuk sembuh.

OBAT BATUK DARAH

Bahan
Herbal tali putri (Cassytha filiformis) segar 60 gram atau kering 30 gram
Air bersih 3 gls
Cara Pengobatan
Herbal tali putri dicuci terlebih dahulu biar bersih, lalu rebus bersama tiga gelas air, didihkan, angkat saat tinggal 1 gelas, dingikan, saring ramuan.
Minum ramuan herbal batuk sehari dua kali, setiap minum cukup setengah gelas saja. Lakukan rutin supaya sakit batuk lekas sembuh.

OBAT BATUK ANAK

Bahan
Cabe ditumbuk 2 gr
Lempuyang 5 gr
Kapulogo 10 gr
Kayu manis 5 gr
Kencur diparut 5 gr
Cara Pengobatan
Jadikan minuman, tambahkan air mendidih kemudian disaring. Bisa ditambahkan madu.
Minumkan ramuan obat batuk ini pada anak.

Demikian cara membuat ramuan untuk mengobati sakit batuk yang derita. Semoga artikel ini dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat serangan batuk yang menggangggu aktivitas sehari-hari. Trimakasih atas kunjungannya.