Kopi Tubruk, Tradisi Khas Indonesia
Istilah kata tubruk ini berasal dari Bahasa Jawa yang berarti hantam atau ditumbuk. Jadi biji kopi yang sudah dikeringkan, kemudian dihantam atau ditumbuk dengan menggunakan alat tradisional alu dan lesung sehingga menghasilkan bubuk kopi.
Seiring dengan perkembangan jaman, biji kopi digiling dengan menggunakan mesin khusus. Nah, dalam istilah dunia kopi sendiri biasa disebut dengan “Turkish”. Dari proses ini, bubuk kopi yang dihasilkan masih banyak menyisakan bubuk kopi yang kasar dan tidak benar-benar halus. Nah, ketika Anda menjerang kopi jenis ini, maka butiran kopi kasar atau ampasnya akan mengambang di atas permukaan gelas.
Cara penyajian Kopi Tubruk memang dibilang sangat lah sederhana dan tidak memakan waktu lama. Hanya cukup diseduh dengan air mendidih. Ingin kopi yang pahit? Tinggal menyesuaikan jumlah perbandingan antara bubuk kopi dan gula. Atau, Anda juga bisa menambahkannya dengan susu. Anda pun tinggal menunggu beberapa menit, dan kemudian mengaduknya sampai semua tercampur. Dan, Kopi Tubruk pun siap Anda nikmati.
Nah, dalam hal kepekatannya, Kopi Tubruk ternyata memiliki kesamaan dengan kopi asal Turki dan Yunani. Kalau bicara tentang asal usulnya, Kopi Tubruk ini ditengarai berasal dari daerah Timur Tengah. Di sana, kopi jenis ini dinamakan “kopi lumpur”. Wah, cukup menarik ya.
Di warung-warung Indonesia, cukup mudah menemukan minuman kopi jenis ini. Biasanya para penggemar kopi menghabiskan waktunya untuk santai dan mengobrol bersama sambil menikmati secangkir Kopi Tubruk. Ditemani dengan singkong goreng atau pisang goreng, Kopi Tubruk cukup pas dinikmati.
Selain cara penyajian kopi yang cukup sederhana, Kopi Tubruk juga biasa divariasikan dengan susu. Ada pula variasi jenis Kopi Tubruk ini dengan jus alpukat. Hmm, apakah Anda sudah pernah mencobanya? Ya, budaya ngopi itu sendiri memang sudah menjadi budaya di Indonesia. Baik pagi, sore atau malam hari, menikmati kopi memang tidak mengenal waktu.
0 komentar:
Posting Komentar